Batman - The Dark Night (Part 1)

Betapa Sulitnya Menjadi Otentik?
The only sensible way to live in this world is without rules! – Joker

Alur narasi superhero bergerak maju menuju kemenangan. Mereka tampil demi melibas yang jahat dan menolong yang lemah. Tanpa kemenangan mereka adalah pahlawan kesiangan. Kemenangan, betapa pun kadang tidak masuk akal, adalah harga mati. Mission impossible tidak ada dalam kamus superhero.

Salah satu superhero itu adalah Batman, sang manusia kelelawar. Beraksi di malam hari, tokoh fiktif ciptaan DC Comics ini tampil sebagai icon bagi kota Gotham. Aslinya, Batman adalah seorang Bruce Wayne, salah satu pengusaha kaya di kota Gotham. Keterlibatan Bruce Wayne dalam membasmi kejahatan berawal ketika Bruce kecil menyaksikan orang tuanya terbunuh. Pengalaman tersebut merubah segalanya.Ia kemudian tergerak dan memutuskan untuk memerangi kejahatan. Namun, berbeda dari superhero kebanyakan, misalnya, Superman dan Spiderman, Batman tidak dianugerahi kekuatan super, kecuali bahwa ia terlahir sebagai orang kaya. Ia memadukan martial arts, intelegensi, dan teknologi.

Menarik bahwa meskipun alasan eksistensi Batman adalah sesuatu yang mulia, tetapi ia (dan kebanyakan superhero lainnya) tidak berani menampilkan identitasnya. Dalam The Dark Knight, identitas menjadi sungguh bermasalah. Oleh musuh bebuyutannya, Joker, Batman ditantang untuk menunjukkan siapa dirinya di hadapan publik Gotham. Permaian licik ala Joker Gotham membuat Batman terpuruk dalam dilema. Tetapi kenapa? Kenapa demi sesuatu yang baik Batman harus melakukannya secara rahasia. Bukankah yang murni baik adalah yang jujur tanpa topeng? Bukankah yang bertopeng adalah suatu kepalsuan? Ada apa dengan topeng?

  © Creative design by tariganism.com and Ourblogtemplates.com 2009

Back to tariganism's TOP